Manajemen Operasional

Evolusi Manajemen Operasional: Transformasi Strategi dan Nilai dalam Organisasi Modern



Amanda Nofi Maharani_2023020032 
A1 Manajemen
Fakultas Ekonomi/Prodi Manajemen/Universitas Islam Batik Surakarta

amandanofi1411@gmail.com


Pendahuluan
    Manajemen operasional (MO) adalah jantung dari organisasi modern. Ia berperan mengatur sumber daya, proses, teknologi, dan manusia untuk menghasilkan output yang optimal. Seiring perkembangan zaman, pendekatan terhadap MO ikut berevolusi, dari yang semula mekanistik menjadi lebih humanistik dan berbasis pengetahuan. Ini penting karena lingkungan bisnis kini ditandai oleh kompleksitas, ketidakpastian, dan persaingan yang sangat dinamis.
     Manajemen operasional merupakan salah satu aspek penting dalam dunia bisnis yang berfokus pada pengelolaan proses produksi dan pengiriman barang atau jasa. Dalam beberapa dekade terakhir, manajemen operasional telah mengalami evolusi yang signifikan, beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan kebutuhan pasar. 
    Evolusi ini tidak hanya mencerminkan perkembangan teknologi, tetapi juga perubahan cara pandang manusia terhadap organisasi, nilai kerja, hingga sistem sosial di dalamnya. Dengan memahami evolusi manajemen operasional, organisasi dapat merancang strategi lebih adaptif, berbasis nilai, dan selaras dengan tujuan jangka panjang.

Pembahasan

Empat tahap evolusi teori manajemen

1. Manajemen Klasik (Classical Management) 
   Tokoh : Frederick W. Taylor, Henri Fayol, George Terry
    Manajemen klasik muncul saat produksi massal menjadi kebutuhan utama. Frederick Taylor dengan Scientific Management-nya menekankan efisiensi kerja melalui studi ilmiah terhadap gerakan dan waktu kerja. Henri Fayol menyusun 14 prinsip manajemen, seperti pembagian kerja, otoritas, dan disiplin, yang hingga kini masih relevan.

        Ciri utama:

  • Fokus pada efisiensi kerja.

  • Pembagian kerja dan struktur hierarkis yang kaku.

  • Taylor memperkenalkan time and motion study untuk meningkatkan produktivitas.

        Kontribusi:

  • Lahirnya job description dan job specification.

  • Efisiensi menjadi tolok ukur utama keberhasilan organisasi.

2. Manajemen Humanistik (Human Relation Approach)
    Tokoh : Elton Mayo, Abraham Maslow, Douglas McGregor

    Setelah kritik terhadap pendekatan Taylorisme yang terlalu mekanistik, muncul kesadaran bahwa manusia adalah makhluk sosial dengan kebutuhan psikologis. Studi Hawthorne oleh Elton Mayo menemukan bahwa perhatian terhadap kesejahteraan karyawan dapat meningkatkan produktivitas.

Teori Maslow: Lima tingkat kebutuhan manusia — dari fisiologis hingga aktualisasi diri.
Teori McGregor (X dan Y): Gaya kepemimpinan tergantung pada asumsi manajer terhadap karyawan—apakah mereka cenderung malas (X) atau bertanggung jawab (Y).

        Ciri utama:

  • Fokus pada kesejahteraan karyawan dan motivasi intrinsik

  • Pentingnya motivasi kerja

  • Komunikasi dua arah

  • Karyawan sebagai aset, bukan sekadar sumber daya

3. Manajemen Sistemik (Systems Approach)
    Tokoh : Chester Barnard, Ludwig von Bertalanffy, Norton & Kaplan

    Organisasi dipandang sebagai sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungannya. Keberhasilan organisasi tidak hanya ditentukan oleh bagian-bagian terpisah, tetapi juga oleh sinergi antarbagian.

    Balanced Scorecard (Kaplan & Norton):
Metrik kinerja yang tidak hanya mengandalkan keuangan, tetapi juga proses internal, pembelajaran dan pertumbuhan, serta perspektif pelanggan.

        Ciri utama:

  • Organisasi sebagai sistem terbuka yang terdiri dari subsistem yang saling tergantung.

  • Hubungan antar bagian harus seimbang agar output maksimal.

        Penerapan sistemik dalam operasional:

  • SCM (Supply Chain Management)

  • ERP (Enterprise Resource Planning)

  • JIT (Just In Time)

4. Manajemen Berbasis Pengetahuan (Knowledge-Based Management)
    Tokoh : Ikujiro Nonaka, Thomas H. Davenport, Karl Wiig

    Dalam ekonomi digital, keunggulan tidak lagi pada aset fisik, melainkan pada pengetahuan yang dimiliki dan bagaimana ia digunakan. Konsep Knowledge Management (KM) menggabungkan proses belajar, dokumentasi, dan inovasi sebagai strategi inti organisasi.

        Ciri utama:

  • Pengetahuan adalah aset strategis yang menciptakan keunggulan kompetitif.

  • Pentingnya sharing knowledge, inovasi, dan pembelajaran organisasi.

        Pendekatan:

  • SECI Model Nonaka: Sosialisasi, Eksternalisasi, Kombinasi, dan Internalisasi.

  • Pembentukan knowledge workers dan budaya organisasi berbasis inovasi.


Evolusi Perspektif Organisasi dalam Operasi

1. Individual Perspective
    Menekankan pada keunikan manusia dalam organisasi—skill, pengalaman, motivasi, dan kreativitas.
2. Mechanism Perspective
    Sistem kerja, alur produksi, dan teknologi sebagai instrumen utama dalam menghasilkan output efisien.
3. Performance Perspective
    Kinerja diukur melalui KPI, efisiensi biaya, kualitas produk, dan kepuasan pelanggan.
4. Organizational Perspective
    Sinergi antar bagian (marketing, keuangan, SDM, dll) dalam kerangka supply chain yang terintegrasi.

Transformasi Metode Operasional

1. Desain dan Perbaikan Pekerjaan (Job Design & Improvement)
    Komponen penting:
Job Enlargement: Menambah keragaman tugas.
Job Enrichment: Meningkatkan makna dan otonomi pekerjaan.
Cross Training: Karyawan dilatih lintas fungsi untuk fleksibilitas.
Customer-Focused Design: Proses kerja disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan.
    Tujuan:
Meningkatkan employee engagement, produktivitas, dan mutu layanan.

2. Otomatisasi dan Antarmuka Mesin-Manusia
Peran robotik, AI, IoT, dan teknologi digital semakin besar dalam mendukung operasional.
    Contoh:
Otomatisasi gudang seperti di Tokopedia dan Shopee.
Antarmuka digital untuk pemesanan di restoran cepat saji.

Faktor Penentu Kesuksesan Operasional

Model sederhana yang digunakan adalah:
Y = a + bX,
dimana Y = Kesuksesan,
X = Faktor penentu seperti pengetahuan, keterampilan, pengalaman, dan jejaring.
Elemen konstanta perlu diperkuat, sementara elemen dinamis harus terus dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA


  1. Pawenang, S. (2025). Evolusi Manajemen Operasional. Materi perkuliahan.
  2. Eko Budi Santoso. (2020). Inovasi Operasional dan Produktivitas Kerja. Deepublish.
  3. Hasibuan, M.S.P. (2014). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Bumi Aksara.
  4. Robbins & Judge. (2015). Perilaku Organisasi. Salemba Empat.
  5. Siagian, S.P. (2016). Manajemen Strategik. Bumi Aksara.
  6. Budiarto, A. (2012). Manajemen Pengetahuan dalam Organisasi. LPEM FE UI.
  7. Santoso, E.B. (2020). Inovasi Operasional dan Produktivitas Kerja. Deepublish.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manajemen Operasional

Konfigurasi DNS Server Bind9 pada Debian 10